“Waktu adalah uang.”

Ungkapan ini melekat jelas pada setiap jiwa yang hidup. Pada mereka yang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Karena pada umumnya, gaji seorang yang bekerja pada sebuah perusahaanm, misalnya, diukur lewat durasi atau lamanya waktu ia bekerja.

Lebih dari itu, kita mengambil contoh pada perusahaan ekspor-impor. Keberadaan jarak antara eksportir dan importir, bisa jadi memakan banyak waktu untuk kedua belah pihak menjalin komunikasi. Eksportir dan importir yang memerlukan waktu berkomunikasi dengan rentang waktu yang berbeda, mengingat 24 zona waktu dunia yang dapat menjadi tantangan tersendiri dalam roda perekonomian. Berkaca pada masa lalu, tentunya komunikasi menjadi suatu hal besar yang perlu ditaklukan bagi pebisnis agar dapat menjalankan transaksi dengan lancar.

Internet hadir dan mengubah segalanya. Ia seakan melipat jarak menjadi dekat, serta memotong waktu menjadi singkat. Ia memudahkan komunikasi dan mempercepat pergerakan ekonomi. Tapi manusia, dengan tabiatnya yang terus bergerak, tetap berinovasi, menghadirkan hal-hal baru untuk menunjang aktivitasnya. Dan salah satu yang gencar digerakan saat ini adalah digitalisasi.

Jika kalian pernah bertanya, bagaimana seseorang bisa mengirim uang dari satu negara ke negara lain, maka berterima kasihlah pada penemuan informasi digital yang memudahkan pengiriman informasi dengan kecepatan setara kecepatan cahaya. Atau jika kalian bertanya, bagaimana bisa ada online shop, maka digitalisasi pulalah dalang dibaliknya.

Di era revolusi industri 4.0 ini, semua aktivitas manusia dilakukan dengan menggunakan teknologi, dari telepon sampai alat-alat produksi otomatis pada perusahaan-perusahaan manufaktur. Dalam hal ini, tidak terkecuali aktivitas perekonomian kita.

Digitalisasi mengubah pergerakan ekonomi dalam bertransaksi. Saat ini, China contohnya, melalui smartphone semua transaksi bisa dilakukan. Ini yang kemudian kita sebut bahwa “dunia dalam genggaman”. Karena kita dapat mengatur transaksi penjualan, pembayaran, komunikasi, dll melalui 1 device kecil bernama smartphone. Belum lagi pembayaran kebutuhan-kebutuhan lainnya, seperti listrik dan air, yang juga dapat dilakukan melalui telepon atau komputer dengan satu-dua kali click.

Digitalisasi tentu membawa pengaruh yang besar pada aktivitas perekonomian kita. Pertanyaannya sekarang adalah apakah pengaruh itu postitif? Dan apabila positif, langkah apa yang harus diambil untuk menggali dan terus mengembangkan potensi perekonomian kita?

Untuk itu, ISASTech 2020 bersama dengan Simposium ke-7 PPI Dunia Kawasan Amerika dan Eropa 2020 mengajak kalian, melalui tema Digitalization and its impact on the national economy untuk berbagi ide dan gagasan di Istanbul, Juli nanti. Jadi, tunggu apa lagi? Sampai jumpa di Istanbul!

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *